Politisi Terkait :
Tidak ada politisi terkait
JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) mengutuk pembakaran masjid di Papua saat umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri. Pemerintah, TNI, Polri dan Umat Islam, seru Rizieq, harus bersatu membalas perbuatan keji para kafir harbi itu.
“Para perusuh dan para aktor intelektualnya serta misionaris asing yang terlibat harus segera ditangkap, sebelum para jihadis dari seluruh pelosok Tanah Air turun ke Papua untuk mengeksekusi mereka dengan prinsip: Luka dibayar dengan Luka, dan Darah dibayar dengan Darah, serta Nyawa dibayar dengan Nyawa,” tulis Habib Rizieq di laman Faceboknya Muhammad Rizieq Syihab, Jumat malam, 17 Juli 2015.
Menurut Rizieq, pembantaian tersebut, bukan hanya menodai agama tapi juga negara. “Aparat keamanan harus menindak seluruh pengurus Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) Badan Pekerja Wilayah Toli-Papua yang telah memprovokasi masyarakat Kristen Papua melalui Surat Edaran tertanggal 11 Juli 2015 yang ditanda tangani Pdt.Navus Wenda dan Pdt.Marthen Jingga,” imbuh Habib Rizieq.
Surat tersebut, kata dia, berisi larangan perayaan Idul Fitri bagi umat Islam dan Pemakaian Jilbab bagi muslimah di seluruh Wilayah Tolikara-Papua. (wp/bn)