Jumat, 14 Agustus 2015

Dapat THR,Kenaikan Gaji PNS Dihapus

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meniadakan kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) mulai tahun depan yang biasa diperoleh setiap tahun mengikuti laju inflasi. Penggantinya, PNS akan diberikan Tunjangan Hari Raya (THR).

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Askolani mengungkapkan pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan memberikan THR pada seluruh PNS sebagai pengganti dihapuskannya kenaikan gaji para abdi negara.

"Tidak ada kenaikan gaji pokok, tapi kita memberikan THR satu bulan gaji pokok untuk PNS," ujar dia usai Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2016 di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (14/8/2015).

Askolani beralasan, peniadaan kenaikan gaji setiap tahun dan justru memberikan THR lebih karena alasan efisiensi dan menghindari risiko kekurangan dana di PT Taspen (Persero).

"Supaya lebih efisien dan tidak punya risiko unfunded atau Tunjangan Hari Tua (THT) sehingga jangka panjangnya lebih murah. Itu juga efektif membantu pendapataan riil PNS," tegas Askolani.

Secara total, dia bilang, PNS akan menerima 14 gaji dalam setahun mengingat para abdi negara juga tetap akan menerima gaji ke-13. Sementara pencairannya, THR dicairkan pas Lebaran, sedangkan gaji ke-13 saat musim anak sekolah di periode Juni atau Juli.

"Iya (14 gaji). THR dicairkan pas Lebaran. Kalau gaji ke-13 lebih untuk membantu pendidikan anak PNS. Menggantikan kenaikan gapok yang biasanya per bulan, ini sekali saja," tandas Askolani. (Fik/Ahm)

17+8+45=70 Tahun Indonesia Raya

INDONESIA 70th MERDEKA
Indonesia dan Korea Selatan merdeka, hanya beda dua hari
Kalau Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Korea Selatan merdeka, lbh dulu dua hari, pada tanggal 15 Agustus 1945.
Walaupun hanya beda 2 hari, Korea Selatan yang dahulu lebih miskin dari Indonesia, sekarang menempati papan atas Negara Maju.
Hmmm....hanya berbeda 2 hari tapi bisa berbeda segalanya…!
Orang Korea tidak merayakan 15 Agustus-an seperti kita di Indonesia. Mereka hanya mengibarkan bendera, sudah. Tidak ada umbul-umbul, spanduk, lomba-lomba, apalagi peringatan yang meriah.
Apakah tanpa semua itu mereka tidak cinta negaranya? Jawabannya, pasti tidak.
Orang Korea, tidak ada yang tidak cinta negaranya. Jika di Indonesia di tiap kantor dipasang foto presiden dan wakil presiden, di Korea mereka hanya memasang bendera negaranya. Bagi mereka, "Siapapun presidennya, negaraku tetap Korea".
Setelah kemerdekaan Korea dari Jepang, mereka masih harus melewati fase perang saudara hingga akhirnya pecah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan. Saat itu, orang Korea teramat miskin, hingga makan nasi (yang merupakan kebutuhan pokok) saja susah.
Sehingga setiap bertemu, satu sama lain mereka akan bertanya “밥을 먹었어요?” (“Sudah makan nasi?”), jika belum maka akan diajak makan. Begitu pula dengan kerja keras, sudah tidak diragukan lagi hasil nyata dari kerja keras Korea Selatan saat ini.
Pesan dari Presiden Korea saat itu,
“Let’s work harder and harder. Let’s work much harder not to make our sons and daughters sold to foreign countries.” (Mari kita bekerja lebih keras dan lebih keras. Mari kita bekerja lebih keras untuk tidak membuat anak2 kita dijual ke luar negeri)
Dan kemudian ditutup oleh quote ini,
“Now, we promise that we will hand over a good country to our sons and daughters, we will give you the country worthy to be proud as well.”
("Sekarang, kita berjanji bahwa kita akan menyerahkan sebuah negara yang baik untuk putra dan putri kita, kita akan memberikan negara yg layak untuk dibanggakan.")
BISAKAH KITA..?
Kalau di sini tanyanya bukan "kamu sudah makan APA?" Tetapi pertanyaannya adalah "kamu sudah makan SIAPA??"

Minggu, 09 Agustus 2015

Inilah Penjelasan Ilmiah Ombak Parangtritis

Pantai Parangtritis seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Banyak mitos berkembang di pantai ini. Tak boleh mengenakan pakaian berwarna hijau, dan kerap hilangnya orang yang terseret ombak dikaitkan jika orang yang hilang dijadikan budak oleh Nyi Roro Kidul.

Namun hal ini tidak benar. Memang ombak Parangtritis besar dan mematikan, namun hal ini bukan karena Nyi Roro Kidul. Ini bisa dijelaskan secara ilmiah.

Orang yang terseret ombak Parangtritis yang sering tidak ditemukan adalah karena orang tersebut terseret ombak rip current. Rip current adalah ombak ganas yang sangat mematikan, kecepatannya sampai 80 kilometer per jam.

Arus balik adalah ombak yang datang membentur pantai kemudian mencapai lagi. Arus balik ini sangat cepat, bahkan dalam hitungan detik. Arus balik ini tidak hanya terjadi di satu tempat saja, melainkan berbagi tempat.

Korban dapat terseret karena ia berada jauh di bibir pantai tanpa pijakan kaki yang kuat. Maka ia dapat terseret dengan cepat.

"Korban yang terseret tiba-tiba ini menjadi panik karena tidak berpegang pada apapun, sehingga dia kelelahan dan akhirnya tenggelam," kata I Nyoman Sukmantalya, Kepala Laboratorium Geospasial Parangtritis.

Sebenarnya, korban masih dapat selamat jika ia tetap tenang. Karena, gelombang tersebut berputar di dasar dan memungkinan segala materi yang ada di dasar terangkat ke atas. Setidaknya korban dapat mengapung dan melambaikan tangan untuk meminta tolong.

Jadi, segala sesuatu jangan dikaitkan dengan mistis ya guys, karena bisa dijelaskan secara ilmiah. Dan tetaplah berhati-hati ketika di pantai.