Minggu, 09 Agustus 2015

Inilah Penjelasan Ilmiah Ombak Parangtritis

Pantai Parangtritis seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Banyak mitos berkembang di pantai ini. Tak boleh mengenakan pakaian berwarna hijau, dan kerap hilangnya orang yang terseret ombak dikaitkan jika orang yang hilang dijadikan budak oleh Nyi Roro Kidul.

Namun hal ini tidak benar. Memang ombak Parangtritis besar dan mematikan, namun hal ini bukan karena Nyi Roro Kidul. Ini bisa dijelaskan secara ilmiah.

Orang yang terseret ombak Parangtritis yang sering tidak ditemukan adalah karena orang tersebut terseret ombak rip current. Rip current adalah ombak ganas yang sangat mematikan, kecepatannya sampai 80 kilometer per jam.

Arus balik adalah ombak yang datang membentur pantai kemudian mencapai lagi. Arus balik ini sangat cepat, bahkan dalam hitungan detik. Arus balik ini tidak hanya terjadi di satu tempat saja, melainkan berbagi tempat.

Korban dapat terseret karena ia berada jauh di bibir pantai tanpa pijakan kaki yang kuat. Maka ia dapat terseret dengan cepat.

"Korban yang terseret tiba-tiba ini menjadi panik karena tidak berpegang pada apapun, sehingga dia kelelahan dan akhirnya tenggelam," kata I Nyoman Sukmantalya, Kepala Laboratorium Geospasial Parangtritis.

Sebenarnya, korban masih dapat selamat jika ia tetap tenang. Karena, gelombang tersebut berputar di dasar dan memungkinan segala materi yang ada di dasar terangkat ke atas. Setidaknya korban dapat mengapung dan melambaikan tangan untuk meminta tolong.

Jadi, segala sesuatu jangan dikaitkan dengan mistis ya guys, karena bisa dijelaskan secara ilmiah. Dan tetaplah berhati-hati ketika di pantai.