Let's Join Us :
089627553335 | 76B72AB6
BBM Channel : C0014D231
Senin, 25 Januari 2016
Rabu, 20 Januari 2016
Jumat, 15 Januari 2016
Gedung Juang Bekasi
Gedung Juang 45 merupakan bangunan bersejarah yang masih tersisa di kota bekasi, bangunan yang biasa disebut juga dengan nama Gedung Tinggi berlokasi di Jalan Sultan Hasanudin No. 5, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi. Bangunan ini mulanya milik seorang landherr (tuan tanah) keturunan Cina bernama Kouw Tjing Kee.
Bangunan yng di bangun sekitar tahun 1906 . Tidak seperti bangunan lain pada masa penjajahan Belanda, gedung tersebut dibuat dengan mengkombinasikan arsitektur Eropa dengan gaya bangunan tradisional Indonesia. Gedung Tinggi terdiri atas dua lantai. Setiap lantai memiliki ketinggian 4 meter. Dindingnya terbuat dari batu bata merah dengan ketebalan 15 sentimeter. Lantainya dibuat dari ubin berkualitas tinggi dengan corak bunga warna merah. Sedangkan pilar motif bunga yang mejadi ciri khas bangunan berasal dari semen cor.
Hingga tahun 1942, Gedung Juang dimiliki oleh sang tuan tanah. Setahun kemudian, gedung itu dimanfaatkan di bawah pengawasan tentara Jepang hingga akhir masa pendudukannya tahun 1945. Gedung Tinggi juga memiliki peran penting pada masa kemerdekaan. Bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 1000 meter persegi itu digunakan sebagai Kantor Kabupaten Jatinegara oleh KNI (Komite Nasional Indonesia) sekaligus Pusat Komando Perjuangan RI melawan Sekutu. Demikian juga pada periode setelah proklamasi kemerdekaan, Gedung Tinggi selalu menempati peran sentral sebagai kantor-kantor pemerintah. Saat ini bangunan tersebut digunakan sebagai perpustakaan.
Tapi sangat disayangkan, gedung ini kurang terawat bahkan sebagian gedung beralih fungsi menjadi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran, Gudang Dinas Pasar dan Koperasi Wredatama RI. Sayapun heran, kenapa tidak dijadikan tempat musium yang bisa menjadi tempat wisata dan hiburan murah bagi masyarakat Bekasi, biar generasi selanjutnya bisa mengenal akan sejarah daerahnya.
Simbol Moderenisasi Kota Bekasi
Berjalan-jalan di kota Bekasi bakal menjadi salah satu hal yang menyenangkan saat ini, kota Bekasi sekarang memiliki wajah baru yang lebih modern dan dinamis. kita akan melihat banyak mal-mal dan bangunan baru seperti Fly Over (Jalan Layang) KH Nur Ali yang megah yang memiliki desain menawan dengan lampu warna-warni yang menyala sangat indah dimalam hari.
Sebelum menuju ke fly over tersebut kita akan melihat sebuah stadion internasional megah yang sampai saat ini masih dalam tahap penyelesaian. jika stadion patriot ini selesai tak ayal lagi bekasi akan menjadi kota yang terlihat moderen dari kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Terus berjalan ke arah utara kota Bekasi melewati fly over kita akan memasuki Kota Summarecon Bekasi, sebuah kota baru yang modern dan sarat dengan fasilitas yang sangat modern seperti super mal, Fresh Market, Office Park dan lainnya. di tengah kota anda akan melihat sebuah piramida terbalik yang akan menyala indah di malam hari dengan warna-warna yang menawan.
Inilah yang menjadikan kota Bekasi menjadi incaran para Banyak pengembang untuk mengembangkan daerah Bekasi, seperti Sinar Mas Group, Agung Sedayu Group, Damai Putra Grup, dan Summarecon Agung Group. bagi kalian yang belum pernah jalan-jalan ke kota bekasi sepertinya perlu merasakan suasana Kota Bekasi yang sekarang.
Dilansir oleh : Ayobekasi.com
Kamis, 14 Januari 2016
Rabu, 13 Januari 2016
Kamis, 07 Januari 2016
Halah! Itukan cuma karpet, Dicuci juga bersih dan suci kembali
Rumus toleransi dan kerukunan ummat beragama itu mudah, kok: JANGAN mancing-mancing mayoritas melulu.
Baru kemarin kasus sampul al-Qur'an yang dijadikan terompet memancing keresahan ummat Islam, kini muncul lagi "provokasi" berikutnya.
Sajadah dijadikan alas untuk diinjak-injak oleh penari yang memamerkan ketiaknya pada peringatan Hari Amal Bakti ke-70 di halaman Kantor Kanwil DKI Jakarta Kementrian Agama, Ahad 3 Januari 2016.
Sebagian "pahlawan tololransi" mungkin saja akan mengatakan: "Ahh...itukan hanya karpet. Dicuci juga bersih dan suci kembali. Toh dulu di zaman nabi, seorang arab badui pernah kencing di masjid, dan nabi hanya menyuruh menyiramnya dengan air. Beres."
BUKAN....ini bukan sekedar persoalan fiqh Bab Thoharoh.
Cobalah JUJUR. Kita ini adalah makhluk simbol. Kita pasti tersinggung ketika simbol-simbol kita dilecehkan.
Coba injak foto Jokowi. (Bukan nyuruh, loh ya...).
Besok subuh anda siap-siap dijemput oleh satu kompi pasukan pihak berwajib karena dianggap melecehkan simbol negara. (Meski menurut pasal 36A UUD'45 yang dimaksud lambang/simbol negara adalah Garuda Pancasila, bukan foto presiden).
Padahal setelah fotonya diinjak, lalu kita bersihkan..kan jadi bersih kembali. Tapi tentu bukan itu persoalannya.
Foto presiden dianggap simbol kehormatan negara.
Atau coba 'sajadah' itu diganti dengan kain motif merah putih, dan yang injak-injak macam FPI.
Sajadah adalah simbol penghambaan kami, ummat Islam, kepada Sang Khaliq. Tempat kami meletakkan kepala sebagai wujud ketundukan kepada-Nya. Kok seenaknya aja anda injak-injak dengan kaki anda?
Rumus toleransi dan kerukunan ummat beragama itu mudah, kok: JANGAN mancing-mancing mayoritas melulu.
Benar Menag sudah menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf...tapi sampai kapan?
Mau sampai kapan mancing-mancing emosi Umat Islam terus?
(Erwin Al-Fatih)
UTAMAKAN SHOLAT & KESELAMATAN KERJA
Budi Harta Winata, mantan tukang las yang sekarang punya pabrik baja di Jakarta. Yang unik dari sosok ini, dia memasang tulisan besar-besar di semua alat berat yang dia miliki.. UTAMAKAN SHOLAT & KESELAMATAN KERJA,
mantaaab.. Sesibuk apapun, ada adzan.. Segera sholat! Pabrik baja itu dijaga oleh seluruh karyawannya untuk berhenti bekerja jika sudah waktunya sholat.. Ketika perusahaan lain genjottt setoran dengan kerja tiada henti, mas Budi justru membuat aturan, jika adzan, semua pekerjaan tinggalkan, semua hanya kesibukan dunia..
Sholat.. Sholat... Sholat... Bukti mereka tahluk dan taat pada Tuhannya..
Karena yang di hisab pertama dalam kuburmu itu Sholat
Rabu, 06 Januari 2016
Selasa, 05 Januari 2016
LEBIH DARI 10 JAM API SULIT DIPADAMKAN TERUS MEMBAKAR PT.GLOBAL METER INDUSTRI (GLOMET)
Kebakaran terjadi di gedung PT Global Meter (Glomet) Industri di Pangkalan 1B Bantargebang, Bekasi. Kebakaran terjadi sejak sekitar pukul 18.00 WIB.
Lebih dari 10 Jam sijago merah baru bisa dipadamkan
"Sekurangnya 7 unit mobil Damkar,turut dikerahkan,untuk menangani Sijago merah yg terus melahap PT.GLOMET "kata petugas piket Sudin Damkar Bekasi, Rajab saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2016).
PT Glomet merupakan perusahaan yang bergerak dibidang electric perlengkapan listrik. Hal inilah menurut Rajab yang menyebabkan upaya pemadaman sulit dilakukan.
"Mungkin karena barang di dalamnya mudah terbakar semua, jadi pemadaman sulit," jelasnya.
Upaya pemadaman juga dilakukan dari berbagai sudut,
Sejumlah karyawan PT.Pencil Lead Indonesia Beserta Karyawan PT.Faber Castell Indonesia yg merupakan tetangga bersebelahan PT.Global Meter,turut berupaya untuk memadamkan Si Jago Merah.
Upaya tanggap darurat sejumlah team P2K3 PT.Pencil Lead Indonesia.
Dengan cekatan mengambil tindakan untuk penangan hal ini.
Beberapa Hydran turut dikerahkan untuk upaya pemadaman.
Sejauh ini belum ada informasi terkait adanya korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Mengenai penyebab kebakaran, Rajab juga belum dapat memastikan.